Saturday, February 22, 2014

Love this song - Beautiful in White

Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous
I couldn't speak

In that very moment I found the one and
My life had found its missing piece
So as long as I live I'll love you
will help and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish

You look so beautiful in white
Tonight

What we have is timeless
My love is endless
And with this scream I say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in

with all my heart I mean every word

So as long as I live I'll love you
will help and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath

This day I'll cherish

You look so beautiful in white

Tonight

And if our daughter's what our future holds
I hope she has you're eyes
finds love like you and I did
Yeah, I wish she falls in love
and I will let her go
I'll walk her down the aisle

She'll look so beautiful in white.....

You look so beautiful

In white

So as long as I live I'll love you
will help and hold you
You look so beautiful in white

And from now to my very last breath
This day I'll cherish

You look so beautiful in white

Tonight

#random

"Semakin dicintai seharusnya semakin menghargai.
 Bukan dibalik menjadi : semakin dicintai semakin menjadi-jadi."



@je_esparanci

#random

Sunday, February 2, 2014

Nyebrang



Pada pukul 7 malam setelah akhirnya hujan deras berhenti, saya pulang dari kantor dan berangkat menuju salah satu mall di dekat kantor saya dengan sepeda motor Scoopy Honda merah kesayangan.
Yah, pada pukul segitu, apalagi baru saja hujan berhenti, para pengguna jalan menunjukkan ketidaksabarannya dengan berlomba-lomba untuk sampai ketempat tujuan duluan. Saya salah satunya. Di tengah hiruk pikuk itu, saya memperhatikan hal menarik.

Saya berada di jalur kiri jalan, saya mencoba memperlambat laju motor saya karena sekitar 3 meter di depan saya ada dua orang gadis sekitar usia 20an mencoba menyebrangi jalan, namun tampaknya mobil sebelah kanan saya "tidak melihat" kedua gadis tersebut yang tengah melambaikan tangan pertanda mau menyebrang, mobil itu tetap tidak mengurangi kecepatannya. Alhasil mereka berhenti tepat depan motor saya, dan saya pun berhenti saya berhenti sambil menunggu mereka menyebrang kembali, dan salah satu gadis berkata dengan nada keras kepada temannya, "Lah gimana? udah dilambaikan tangan tetap saja gak berhenti!" saya menangkap mereka tengah kesal dengan mobil yang tidak berhenti untuk memberi jalan kepada mereka tersebut.

 

Pertanyaannya, menurut Anda, siapakah yang salah??

Dalam benak saya, kenapa gadis ini marah? bukankah seharusnya menyebrangi jalan itu harus melalui Zebra Cross atau jembatan penyebrangan??
Namun memang, cuman di Singapura lah mungkin orang Indonesia memang menyebrang pada tempanya.
"budaya" Indonesia seakan-akan mendukung seseorang tidak harus menyebrang pada tempatnya.
Bahkan jika menabrak pejalan kaki, tetap pasti mobil yang salah, padahal itu bukan jalur untuk pejalan kaki. Aneh bukan?

Saya mengambil kesimpulan dari peristiwa menarik ini,
Ternyata apabila kita sering berbuat salah, kita tidak sadar lagi bahwa hal itu salah. Karena sudah BIASA.
Ternyata apabila lingkungan kita biasa berbuat salah, kita juga akan ikut-ikutan merasa itu BENAR.
Nah? Jangan sampai keburu di "denda" seperti jika menyebrang jalan sembrangan di Singapura, apalagi "tertabrak mobil dulu", baru sadar kalau memang perbuatan kita salah ya... :)

Show me your friend, and I will show you who you are.

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...