Rasa?
Konyol aku mengenang kala rasa.
Nostalgia bodoh.
Mungkin terasa,
nurani tengah tersenyum mengolok diri.
Trima kasih rasa,
perihmu membuatku sadar apa yg berarti.
Sungguhnya, kau tidak.
Dan kini, enyahlah rasa.
Aku butuh ruang menyambut pelita,
menyinari kembali pudarnya sumbu asa.
No comments:
Post a Comment