Tuesday, July 20, 2010

menjadi seharusnya yang kita jadi :)

sebelum isi di otak ni mnguap, gw pengen nulis... :)

blakangan ini ada banyak banget (lebay gw) yg cerita ke gw klo mereka gak nyaman ketika berada dekat org "tertentu" karena mereka merasa gak bisa jadi diri mereka apa adanya.. bersikap seperti mereka biasanya..

well, tetep aja jawaban psikologi nya itu TERGANTUNG permasalahannya.hehe

gw jg pernah gt, misalnya dlnya gw ugal2an banget, ngomonk jorok (misalnya comberan, parit, hahay, crispy abis), emosian, moodan banget (gw bisa diam seharian klo lg bete), but ketika bersama komunitas gw yg skrg, gw gak bisa sembarangan marah, harus tetap senyum meskipun bete, harus bisa jaga emosi, apalagi klo ngomong jorok kayaknya bisa dipelototin satu gedung.

gak gw bangett lha!!! itu buat gw sangat amat tidak nyaman, awalnya (mpe skrg kadang).

tp lama2 gw dpt esensinya, karena emank seharusnya gw gt, itulah kebenaran, sikap yg seharusnya.. jadi sebenarnya itu bukan untuk membuat kamu tidak menjadi diri kamu, tapi membuat kamu menjadi seharusnya yang kamu jadi.

NOTE di perbesar...

ITU MEMBUAT KITA MENJADI SEHARUSNYA YANG KITA JADI

mana ada sih yg enak dr tidak menjadi diri kita sendiri? tp cari tau yg seharusnya itu gimana? yg benarnya itu gmn.. so ketika kita masuk komunitas tertentu dan menjaga sikap kita, itu adalah proses PEMURNIAN.

seperti emas yg dimurnikan, itu gak enak, masuk k api, di panggang, di bara. hehe.. tp akhirnya dia menjadi emas murni yg mahal..

sama seperti hidup, untuk menjadi murni kita akan di temukan dengan org2 yg menyebalkan yang hanya bisa (misalnya) mengkritik smua sikap kita, pdhl belum tentu dia se-PERFECT yang dia maksud (gw curhat).

but, sekali lagi, cari tahu kebenarannya, jadilah menjadi apa yang SEHARUSNYA kita jadi...
bukan menjadi apa yang pengen kita jadi.. :)

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...