Tuesday, May 29, 2012

Cerita tentang "bangkai tikus"

Hari Minggu kemarin, (27 Mei 2012), saya mendengarkan cerita perumpamaan ini dari Jeffery Rachmat di JPCC.
keren banget dan terus terngiang-ngiang buat saya.

Jika suatu saat, di rumah Anda ada bangkai tikus (tikus mati), apakah Anda tidak akan membuangnya? apakah suami / istri atau orangtua atau saudara Anda akan berkata : "tidak usah dibuang sekarang, tunggu sebulan lagi aja baru bangkai itu dibuang."

ketika ada yang bilang gitu ke Anda, Anda pasti berkata, "lu bego banget sih!". Dan Saudara pasti akan segera membuang bangkai tikus itu.
jangankan sebulan! Sehari saja mungkin Anda sudah tidak tahan dengan baunya, dan itu membuat tidak nyaman.

Bayangkan, jika bangkai tikus itu dibiarkan sebulan lamanya. bukan hanya bau yang luar biasa saja yang akan tercium, lama kelamaan, beberapa binatang dan serangga yang tidak ada ada, lama kelamaan juga akan masuk ke rumah Anda. Lalat akan mengerubungi bangkai tikus, cacing-cacing, belatung, dsb.

Itulah yang akan terjadi jika bangkai didiamkan 1 bulan lagi.
demikian dengan dosa kita.

Jika kita memiliki dosa, atau bangkai yang sudah lama kita simpan di diri kita, jangan aneh jika suatu saat itu akan membusuk, dan banyak hal lain seperti dosa-dosa lain dan masalah-masalah lain yang akan muncul bertubi-tubi. Kenapa? Jelas, karena kita menyimpan bangkai. Entah itu kebencian, kepahitan yang menimbulkan dendam, kedurhakaan, penipuan, pornografi, jinah, dsb. masalah-masalah pun mulai datang bertubi-tubi, dan berkata kepada Tuhan, "Why GOD???". dan Tuhan mungkin saat itu hanya berkata hal yang sama "lu bego banget sih?". hehe. gak denk, Tuhan kita baik dan pengasih, Dia sedih jika kita jatuh dalam dosa. yang perlu kita buang adalah akar dosa tersebut. (Note : Tuhan memang akan mengampuni, tapi akibatnya yah tetap kita yang akan tanggung. )

Jika bangkai tikus tersebut sudah dibuang, maka udara di sekitar anda pun berubah, lalat, cacing, belatung, dll akan pergi.

:) Marilah kita berusaha untuk mencapai garis finish dan biar Tuhan berkata "Well Done, Dear".

Thursday, May 17, 2012

Mengabaikan makna rindu dan cinta

"Mungkin terlalu memaksakan diri untuk mengabaikan makna dari rindu dan cinta". 

haha, aku memakai kalimat itu untuk menggambarkan kondisi hatiku saat ini..
Bahkan ada kenalanku yang mencetuskan kata "workaholic" bagiku. Mungkin memang benar. aku meyita lebihb 60 jam tiap minggu untuk bekerja (baik di kantor maupun di kost). aku menekan perasaan-perasaan yang muncul, mulai dari rindu, sepi, cinta, marah, dll, aku menekan semua itu. aku menghindari utk terhanyut dalam perasaann. aku bahkan menghindari cerita-cerita romantis baik itu dari film, lagu, dll.

ketika aku berdiam untuk berdoa dan di hari libur, semua perasaan yg ditekan itu meluap keluar. Sangat tak menentu.. konyolll memang.

hah, terlalu memaksakan diri..
namun aku rasa, itu harus... I should forget all..

Am I trying tooooo hard? Hope it is worthy.

Friday, May 4, 2012

Separuh Jiwaku Pergi

Td liat Indonesian Idol si Rio nyanyiin lagu "Separuh Jiwaku" nya si Anang, ingat-ingat lagu itu dulu jamannya "patah hati" sama teman-teman, lagu itu DALEMMM banget.. ;)

sampe skrg klo menghayati lagu itu, kayaknya, emmm, so hurt. hehe..
"Benar ku mencintaimu, tapi tak begini. kau khianati hati ini, kau curangi aku.."

DALEMM...


Tuesday, May 1, 2012

Cerdik seperti ular, dan tulus seperti burung merpati

"Cerdik seperti ular, tulus seperti burung merpati."

Kalimat itu terus terulang di kepala saya semenjak saya memasuki dunia kerja. 
Sikut-sikutan di dunia kerja itu meskipun kadang gak nyata, tapi itu ada.
Dimana kecemburuan ketika kita "lebih menonjol" pasti ada.
Menjadi yang lebih baik dari orang lain, adalah tugas kita bukan?
Dan fungsi kita sebagai "terang", seharusnya memang kita adalah pribadi yang di lihat dan menonjol.

Oleh karena itu, kita harus jadi pribadi yang tulus seperti burung merpati,
artinya, kita memiliki kerendahan hati, dan tidak merasa orang lain lebih rendah dari kita.
Tetap menjaga hubungan yang baik dan tetap melayani rekan sekerja.
tidak melakukan segala cara untuk menggapai kepentingan pribadi.

memang, we can not please everybody. kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Pasti akan tetap ada orang yang ingin menjatuhkan kita. 
At least, kita lakukan lah yang terbaik, biarkan uang dan promosi yang mengejar kita.
Bukan karena kekuatan kita, tp semua dari Tuhan, dan untuk Tuhan.
mari kita belajar untuk tidak mencuri sedikitpun kemuliaanNya. :)

NB : me too, keep learning. :) by His grace.

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...