Saturday, March 16, 2019

Mengakhiri Pembicaraan

Hai kamu.. tau gak?
Ketika kita lagi berbincang, sering kali aku mengakhiri pembicaraan duluan. Ntahlah kamu sadar / tidak.
Kadang aku tidak membalas. Kadang pula aku hanya membalas singkat “haha” atau sering pula hanya memberi emoticon yang sebenarnya tidak jelas maknanya.

Sebenarnya, aku gak lagi sibuk kok. Bukan pula aku mau tidur. Juga bukan karena aku merasa bosan bercakap-cakap denganmu.

Malah, sebaliknya. Aku senang. Bahkan sangat senang setiap kali namamu muncul di layarku. Aku bisa meninggalkan semuaaa aktivitasku hanya untuk membaca pesan darimu.

Tapi... Aku tidak siap membayangkan jika ternyata balasanku tidak langsung dibaca olehmu. Aku tidak siap kalau mungkin aku mendapati pesan dariku tidak terbaca olehmu. 5 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam. Ah tidak sanggup. Read only.
Entah aku harus berpikir dan berkata apa kepada diriku sendiri jika tidak ada balasan darimu setelah kata terakhirku.

Positive thinking? Sulit setelah semua hal terjadi, bukan?

Maaf. Aku hanya tidak merasa cukup lucu buat kamu mau terus membalas pesanku. Aku hanya tidak merasa cukup penting buat kamu mau menyempatkan waktu membaca balasanku.. Yah.. Aku tidak merasa cukup berarti untuk terus berbalasan pesan denganmu.
Jadi ketika ada pesan darimu, aku senang. Aku panik. Aku diam. Buru-buru aku akhiri.

Jadi, aku bukan sombong. Aku hanya takut. Takut terluka lagi.

#hanyamembuatkalimat #bukangalau #notrelated


Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...