Tuesday, May 9, 2017

ME and I

I am a difficult person.
I know it's not easy to be friend of mine.

I am impatient, sometime i were too pushy.
Sometime I mad easily with small and unimportant things.
I know sometime I were so demanding, and very self-centre.
I act bad when something didn't fit my expectation.
I grumpy and postpone many things when I dont feel good.

Sometime i silent and show unfriendly face when i didnt like the situation. I hate being surprised for unimportant thing. And significantly show that aint fuckin care.

I am not a good listener and I easily cut the topic. How easily i show that im not interested.

What kind of person I am?
I know i am a difficult person.
I know it's not easy to be friend of mine.

So, thank you for the one who stay with me.
For never give up on me.
I'll give my total self. I'll give all my best.

One thing I know For Sure



"Sometime words are never enough to describe all these complicated feelings. But one thing I know that : all I want is you."


- @je_esparanci -


Saturday, May 6, 2017

Tidak menyesal

Saya terlahir sebagai seorang extrovert.

Artinya, dalam pergaulan sehari2 saya cukup mudah utk mendekatkan diri dengan org lain, saya mudah mencairkan suasana dalam kelompok, saya seneng bergaul dan ngobrol dengan org lain, dan sikap tersebut membuat saya memiliki banyak teman.

Tapi, memang permasalahan kebanyakan org extrovert, pergaulan memang luas, tapi sama sekali tidak mendalam. Biasa pergaulannya hanya permukaan saja. Beda dengan org2 introvert yg pny sahabat2 yg sepertinya sangat setia.

Dulu, saya merasa saya tidak memiliki sahabat. Jujur beberapa orang menganggap saya sahabat mereka. Tp saya tidak merasa mereka sahabat saya. Mengapa? Karena saya sulit membuka diri saya kepada mereka. Saya tidak terlalu merasa nyaman dan merasa tidak bisa menjadi diri saya sendiri.

Begitu banyak topeng yg saya pakai, karena saya enggan terbuka tentang diri saya. Sy enggan menceritakan tentang kekurangan2 saya, dan enggan membahas tentang masalah2 keluarga saya.

Sy tau masalahnya bukan karena orang lain yg sulit dipercaya. Tp permasalahannya ada di diri saya yg sulit mempercayai org lain.

Banyak hal jg yg membuat saya sulit terbuka dengan org lain. Sy memiliki pengalaman ditinggalkan teman, disakiti, dikhianati oleh sahabat saya sendiri, dan pernah jg oleh org yg saya cintai.
Ada kejadian2 pada masa remaja saya yang membuat saya "memutuskan" memiliki prinsip bahwa : Nobody Trustable. 

Sampai akhirnya jg saya merasa, buat apa menjalin hubungan yg mendalam dengan org lain, toh akhirnya hubungan itu pasti akan berakhir juga. Buat apa berteman dekat kalau toh akhirnya jg akan berpisah, entah karena sengaja ataupun tidak.
Saya begitu pesimis dengan hubungan.

Hal itu terbawa hingga saya dewasa. Hingga akhirnya singkat cerita saya menyadari bahwa saya memang membutuhkan ssorg yg mengenal dan bisa menerima saya secara mendalam. Saya senang. Meskipun memang beberapa kali hubungan tersebut harus berakhir.

Sy mulai menyadari bahwa trauma di masa lalu seharusnya tidak membuat sy jd kapok berhubungan mendalam. Seharusnya saya menikmati masa2 yg ada. Toh misalnya harus berakhir pun, saya sudah menjalani dan memahami makna dari bahagia menjalani hari2.
Drpd sy memutuskan tdk mau berhubungan dekat dengan orang lain, dan hari2 saya kosong. Saya memasang topeng.

Sy mengucap syukur atas orang2 yg come and go in my life. Meskipun tidak semuanya berakhir indah, tp setiap org telah mengukir maknanya sendiri2 dlm hidup saya, yg menjadikan saya pribadi seperti sekarang ini.

Saya akan terus belajar mengasihi dan mencintai orang yang saya miliki saat ini, meskipun suatu saat di musim yg baru, kita mungkin tidak lagi bersama.

Saya tidak akan menyesalinya.

Saya sangat bersyukur dengan sahabat2 terbaik saya yg ada dengan saya saat ini. Yg mau menerima saya apa adanya, yg mau saling bertumbuh dan berbagi. (Saya tau saya tidak akan memiliki sahabat, kalau saya tidak mencoba terbuka tentang diri saya ke org lain.)

Teman saya kmrn post di ig dan berkata seperti ini : Tuhan akan selalu menyediakan orang terbaik di setiap musim hidupmu. Kalau memang harus pergi, jangan takut. :")

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...