Roh ku
bertahun–tahun gersang
Mencari kudus pada
serakan mayat raga
Jiwa ku
bertahun-tahun terpenjara
Mendamba keajaiban
berlumpur noda
Hati ku
bertahun-tahun berlirih dusta
Mengharap puing-
puing cinta sejati dari dunia
Akal ku
bertahun-tahun bernuansa sesat
Mencoba membalik
tabung pasir untuk Eden
Tubuh ku
bertahun-tahun bercabik darah
Melompat-lompat
menerjang nafsu neraka
20 Agustus 2006,
Bapa meraih tabung
pasir mayat celaka itu
Mencelupkan lumpur
ku ke dasar air kudusNya
Memulangkan
neraka, memapahku
melihat EdenNya.
Membasuh dengan
urapan Roh Nya.
Ah,… hening
bertutur apa
Habis terbuai
mujizat cinta abadiNya.
Kuserahkan saja
roh, jiwa, hati, akal, tubuh ini
Ke dalam
Singgasana Raja
Yang telah mengalahkan
maut dan dunia.
(Jeans Esparanci, XII IS 5)
No comments:
Post a Comment