Thursday, May 9, 2013

"Jangan Habiskan Emosi"

Hari ini terdengar beberapa kali statement unik :


 - "Jangan habiskan emosi kamu karena 'hal itu'." - 



Mungkin Anda sepakat dengan saya, bahwa kesan yang muncul saat mendengar kalimat itu adalah : "'Hal itu' tidak penting, jangan kamu capek-capek mikirin 'itu', simpan saja energi, dan mikirin hal yang lebih penting."


== == ==


Sejak kecil, saya gemar sekali dengan olahraga bulutangkis. Kemudian sejak dari SMP saya mulai fokus menekuninya. Mungkin prestasi saya yang-setidaknya-menurut-saya paling membanggakan sewaktu duduk di bangku sekolahan, ya cuman bulutangkis. 
Di tahun 2005, di tengah pertandingan mewakili sekolah saya di kompetisi se-Sumatera Utara, saya mengalami cedera setelah mencoba melakukan jump smash .(efek berat badan kayaknya. hahaa). Alhasil saya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan. 

Singkat cerita, saya didiagnosa mengalami cedera otot di lutut kanan saya. jujur saya tidak tahu jelasnya.
Hanya saja saya dilarang untuk bermain badminton minimal 6 bulan.

Reaksi saya adalah : kekeuh! 
Saat itu adalah musim turnamen. Turnamen antarkelas lha yang terdekat. (SMA saya memiliki setidaknya 25 kelas dengan jumlah murid kurang lebih 45 orang /kelas). 

Saya tidak rela jika hanya berdiri di pinggir lapangan. Alhasil saya paksa terus dengan menggunakan segala macam perangkat dan mengikuti pertandingan.Menangis sebelum pertandingan karena cemas, menahan teriakan sakit saat pertandingan, menangis lagi setelah pertandingan karena seluruh rasa campur aduk. haha. benar-benar menguras emosi. 
Yah, mungkin dalam 1 set pertandingan, saya harus berhenti setidaknya 3x karena terjatuh dan kesakitan karena cedera yang belum sembuh. 

Singkat cerita, di musim itu saya berhasil meraih medali emas untuk ganda campuran, emas untuk ganda putri, dan perak untuk tunggal putri. Praise The Lord.

Meskipun hingga kini saya harus ekstra hati2, karena otot kaki saya menjadi agak sensitif. Ketika terjadi hentakan yang terlalu kuat, maka akan sering terkilir kembali. haha. 
Namun saya tidak pernah menyesali hal yang saya lakukan dulu. I were happy, I enjoyed the moment so much, i got something to share in the future (like right now), and I WON the champion. :')


Yang ingin saya petik adalah :

Jika saya mencintai sesuatu, tentu saja saya tidak peduli seberapa banyak energi yang harus saya keluarkan untuk melakukannya, ataupun seberapa banyak emosi yang terkuras karenanya.
Karena saya happy, saya menikmatinya, saya memiliki kesan mendalam dengannya, dan saya tau seberapa worth-it yang saya perjuangkan. :)

Yah, worth it!!
Don't give up dengan something yang kamu rasa pantas untuk diperjuangkan. :)

No comments:

Post a Comment

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...