Wednesday, April 4, 2012

KESAKSIAN seorang ibu (Part 1)

Mohon maaf jika beberapa kali tulisan terakhir sy berisi mengenai "keluhan".
Kali ini saya menceritakan kesaksian dari Atasan tidak langsung saya di kantor. (cerita nyata, dan saya saksinya)

Beliau wanita yang berusia 44 tahun, dan 3 minggu lalu dia baru saja kehilangan putranya yg berusia 11 tahun karena demam berdarah. Saat putra keduanya itu meninggal, putra bungsunya sedang dalam keadaan koma juga di RS karena demam berdarah.

Tadinya putra bungsunya yg berusia 7 tahun ini, sudah sempat meninggal (atau kritis stadium akhir, tepatnya saya lupa). namun, melalui kakak boss saya, Tuhan berbicara melalui dia, untuk "membangkitkan" anak itu. Tuhan berkata begini, "kamu ingat mimpi kamu bertahun-tahun lalu tentang seorang bayi yang sangat kotor? yang kamu tiup telinganya, bayi itu menjadi sangat cantik. lakukanlah hal yang sama.

Maka sang kakak pun melakukan hal yang sama, "Dalam nama Yesus, bukan dengan kuasa saya, tapi Tuhan Yesus sendiri yang berkeja, sembuhlah dan bangkitlah." dan anak yang telah dikerubungi oleh banyak orang itu pun tiba-tiba duduk, dan esoknya semua hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa anak ini sembuh total, dan tidak ada yang bs menjelaskan "kenapa", selain mujizat Tuhan.

Well, tidak mudah prosesnya, tidak semudah yang saya tuliskan. Awalnya telah berkali-kali disebutkan, "Dalam nama Yesus." toh, tidak bangkit-bangkit. Sang kakak berseru kepada Tuhan, mengapa dan meminta Tuhan membela FirmanNya di depan banyak orang. Tuhan mengingatkan bahwa ada dosa sang ayah yang belum di akui. dan harus di akui saat itu juga. begitu mengakui dosa, anak itu langsung bangkit. padahal semua dokter dan suster sudah berkumpul di situ, karena sudah merasa anak itu sudah / akan meninggal. jika tidak meninggal pun, akan terjadi kerusakan yg parah di otak,

Tapi ternyata, Tabib dari segala Tabib, pemilik langit dan bumi, punya KUASA atas segalanya. ;)



Dlnya boss sy ini mengaku sudah tidak pernah ke gereja tahun-tahun terakhir ini. Dia juga tidak pernah berhubungan atau berdoa langsung lagi kepada Tuhan.

(bersambung...)

No comments:

Post a Comment

Puisi yang tak selesai?

Ku mulai khawatir. Khawatir puisi ini tidak akan pernah selesai, karena waktu berhenti lebih cepat daripada yang direncanakan. Semoga tidak ...